Mengenal Vincentius Bata da Costa Sempat Terpilih Bupati Sikka Pertama, Namun Gagal Dilantik Karena Orang Lio
Petrus Selestinus mengisahkan VB. Da Vosta sebagai orang hebat, analisanya tajam dan kuat pendiriannya dan untuk itu pendapatnya atau pendapat Fraksinya akan dipertahankan mati-matian kalau menyangkut kepentingan bangsa dalam setiap pembahasan RUU. Begitu pula sebakiknya ketika saya berjumpa Pak VB. Da Costa, beliau selalu menasihati saya agar kerja dan belajarlah dengan baik kepada Pak R.O. Tambunan, SH., karena dia orang hebat, sangat keras pendirian dan kepribadiannya, sekalipun harus berbeda pandangan dengan rekan se Fraksinya atau dengan Fraksi Golkar sendiri ketika berbicara tentang persoalan bangsa ini.
V.B. da Costa menjadi mediator pemerintah indonesia dalam deklerasi balibo sebagai komitmen timor lester bagian dari indonesia.
V.B. da Costa bersama Palaunsoeka, Harry Tjan, dan Jusuf Wanandi, terdapat orang Katolik lain yang terlibat dalam proyek raksasa okupasi Timor Leste, seperti Leonardus Benjamin “Benny” Moerdani dan Aloysius Sugianto ujar Chris Wibisana pada tirto.id.
Menurut Roby Idong dalam kesaksiannya pada ekorantt.com, V. B. Da Costa gagal dilantik menjadi bupati Sikka karena ditolak DPRD Sikka. Tahun 1960, dengan menjalankan prinsip demokrasi, dipilihlah Bupati Sikka yang pertama. Berdasarkan perolehan suara, Paulus Samador da Cunha memperoleh hanya 5 suara, lebih kecil dari lawannya V.B. Da Costa yang memperoleh 9 suara.
DPRD saat itu melaksanakan sidang untuk membahas hal ini. Mereka bertanya, bagaimana mungkin Pemerintahan Daerah Sikka dipimpin oleh V.B. Da Costa yang adalah orang Lio?
Akhirnya, disepakati untuk melantik Paulus Samador da Cunha sebagai Bupati dan V.B. Da Costa dikirim menjadi wakil di DPR pusat.
Comments