Sebelum Ditemukan Tewas, Brigadir Josua Sering Mendapat Ancaman
Insiden polisi tembak polisi yang mendapat atensi dari publik atas munculnya kasus yang dianggap mengarah ke dugaan pembunuhan berencana, bahkan kejanggalan kasus kematian Brigadir J dapat tekanan pengusutan dari Istana.
Misteri kematian Brigadir J dinilai tak wajar oleh pihak keluarga dari sejumlah luka-luka yang diperlihatkan.
Kamaruddin simanjutak selaku kuasa hukum mengungkapkan fakta terbaru soal ancaman pembunuhan terhadap korban. Hal diungkapnya saat meninjau lokasi pemakaman brigadir J untuk diautopsi ulang sabtu 23 juli 2022 yang ditayang channel youtu tvone.
Menurutnya beberapa minggu sebelum kejadian pembunuhan, Brigadir Josua sempat mengeluh terkait ancaman pembunuhan pada dirinya. Bahkan ancaman tersebut terjadi dua kali yang simpaikan brigadir J kepada seseorang disebut pihak ketiga.
"Ini pembunuhan terencana salah satu jejak kami temukan dari jambi, pada bulan juli almarhum menangis padahal dia seorang ajudan, brimob bisa sampai menangis saking takutnya dia akan dibunuh. Kemudian lanjut lagi pada momen-momen lainnya. Kemudia dia diacam dibunu pada hari-hari terakhir pada tanggal 7 juli 2022,"Ungkapnya.
Menurut kuasa hukum korban mereka mengantongi bukti rekaman elektronik bahwa brigadir J sebelumya mendapatkan ancaman pembunuhan, sebelum ditemukan tewas.
"Artinya kalau dikatakan normal perstiwa tembak menembak itu sangat tidak masuk akal dan tidak ada bukti. Tetapi kami menemukan bukti elektronik atau rekaman elektronik bahwa dia ini diancam dulu sebelum dibunuh." Tuturnya.
Comments